Mengantuk

Selamat malam.
Saya menuliskan ini semua ketika situasi dalam keadaan sepi, angin malam berhembus dingin, mendung merata dilangit dan mata saya. Ngantuk. Itu dia!.
Sebuah fenomena alam yang identik dengan mata berkedut, mata merah dan mau loncat, itu semua terjadi kalau tubuh kita kurang akrab dengan kasur.

Masalahnya, setelah bekerja waktu tidur saya jadi tidak efektif.
Pagi bisa masih tidur karena malam begadang kerja, ini kerja ya, bukan dugem, siang bisa tidur karena paginya belum sempat tidur, sore bisa ketiduran karena tidur siang tidak maksimal, tidur malam bisa sampai tembus siang karena saking capeknya.
Terus, kapan saya kerja?

Nah itu dia, jam kerja saya sebenarnya sudah terjadwal rapi, namun diluar jam kerja ternyata masih ada antek-antek Belanda yang memanggil saya untuk membantunya kerja.
Dari sini saya merasa bahwa, apa saya ini cowok panggilan?
Oh tidak!, saya bukan cowok yang bisa dibayar perjam! (tapi per hari)

Hampir setiap malam begadang, cari uang buat nyicil kutang.
Sampai-sampai saya yang tidak terbiasa ngopi, jadi nyruput-nyruput kopi, ternyata kopi itu tidak terlalu berpengaruh ya?
Yang namanya ngantuk itu cuman bisa diterapi dengan bantal, bukan kopi!.
Anehnya setiap kali saya habis ngopi untuk mengurangi ngantuk malah ngantuk saya datang tambah parah.
Ternyata minum kopi jangan terlalu banyak, kemarin saya minum satu teko kopi, bukannya melek malah tak sadarkan diri.

Bekerja larut malam hampir disetiap hari juga bikin badan cepat capek.
Sering saya ketiduran di masjid gara-gara ngga kuat nahan ngantuk.
Sempat juga pas Imam di Masjid memimpin berdoa, jamaah yang lain khusyu menengadahkan tangan sambil mengamini ternyata saya lebih khusyu dari mereka, kaki saya menyilang, tangan saya merapat, kepala saya merunduk. Saya tertidur.

Pada dasarnya memang bekerja itu butuh pengorbanan, waktu dan tenaga.
Waktu saya tersita berjam-jam yang membuat saya susah nemu jodoh (emm.. Mungkin ini salah satu penyebabnya...) tenaga saya terkuras, tak lagi sekuat kuda.
Dokter mungkin akan berkata:
"hutang tidur anda sudah menumpuk, cobalah sekali-kali membayar hutang tersebut"
Betul, hutang tidur saya sudah menumpuk, saya sudah mencoba mencicilnya dengan tidur sepanjang weekend, hasilnya apa?
Saya malah semakin jauh dengan dunia percintaan anak muda, jodoh semakin jauh, prestasi asmara tidak pernah sampai puncak dll.

Tapi biarlah, saya bersyukur atas semua ini, saya menikmati kelelahan saya, tidak semua orang bisa melewati semua ini.
Dan saya yakin saya bisa.
Bisa ngantuk maksudnya...

02:49 WIB
Malang, 02-10-2013

Komentar