berdasarkan kisah nyata di sudut STM (tidak dibuat-buat , soalnya lagi males membuat-buat)

kenapa ujian bisa jadi momok saat sekolah ?
walaupun gak semua menganggap ujian itu momok

kenapa juga otak encer selalu di konotasikan sebagai anak cerdas, bukankah kalo otak encer itu sebuah kematian ?

di setiap jam pelajaran, kulihat gambaran alam yang benar-benar alami diciptakan di wajah-wajah anak STM. begitu menawan (untuk dihina) begitu eksotis (untuk dibuang).
yahhhh.... stm adalah gambaran alam yang dilupakan, mereka merasa tangguh dan gagah saat pertama kali masuk (wajah anak kelas 1) mereka nampak sedikit jenuh dan menahan sesuatu yang ada di hati mereka, yang aku lambangkan sebuah jerawat berwarna hitam metalik (wajah anak kelas 2) wajah mereka jadi tambah bingung, ketar-ketir gemetar mikirin UNAS dan calon istri mana yang harus di gaet *khusus pria dewasa yang berhak memikirkannya*

kemaren telah selesai dilaksanakan ulangan yang dihelat besar-besaran sampe membuat rambut dan gigiku hampir rontok. acara ujian yang disponsori oleh PT mabuk lagi Tbk. sempat bikin otakku serasa di blender abis-abisan

jam pertama matematika, aduh sulit bener ngebayanginnya, emang sihh soalnya cuman ada 5, tapi rata2 anak kelasku cuman selesai 4 aja (alias nomer empatt doanggg)
satu lagi yang sempet bikin aku ngakak di kelas
bu irlina : ayo selesai gak selesai dikumpulkan
para murid : aduhhh buu, tinggal sedikit lagi.
semuanya pada mikir (gimana caranya nyontek ?)
satu temenku yang namanya udin dan biasa di panggil gundul karena kepalanya yang mirip narapidana.

semua murid udah ngumpulin lembar kerjanya, si gundul malah glagapan, wajahnya persis anak ayam kehilangan ice creamnya
dengan wajah lesu ia serahkan kertas ulangan ke meja guru. "akhirnya selesai juga, aku baru sadar kalau otakku ini cerdas melebihi bagus al haqq" bangga sekali dia mengucapkan seperti itu

saat dia kembali ke mejanya....
terkejut bukan main dia melihat bilangan-bilangan sexy di atas mejanya
"arrgggghhhh tidakkkk, yang aku kumpulkan tadi kertas itung-itungan dan bukan kertas jawaban" (sekarang sudah terbukti siapa yang lebih cerdas)