"BONEK, pada saat kami berbuat baik, orang-orang selalu melupakannya
saat kami melakukan hal yang buruk, hampir semua orang tak pernah melupakannya"
dalam tulisan "Deindividuasi Jamaah". Ali Fatkhan mengatakan "keberanian yang disenyawakan dengan "kesumelehan" menghasilkan energi kekuatan yang begitu dahsyat. komunitas Bonek seperti menjelma menjadi entitas lain dari pribadi-pribadi unsur-unsur"saat kami melakukan hal yang buruk, hampir semua orang tak pernah melupakannya"
keberanian Bonek naik diatas gerbong kereta, menjarah makanan diwarung, memanjat tembok stadion akan mereka (Bonek) lakukan jika bersama-sama saja, atau dalam kata lain, bonek melakukan kerusuhan hanya pada saat berkumpul.
jika ada yang menyimpulkan bahwa komunitas bonek adalah kumpulan orang-orang jahat menurut saya salah total. yang terjadi adalah Deindividuasi. hilangnya kepribadian seseorang dan melebur sebagai kepribadian kelompok.
minggu malam kemarin. puluhan Bonek lengkap dengan atribut hijau-hijaunya datang ke Komplek Gedung Balai pemuda Surabaya. apa yang mereka lakukan?
Supporter PERSEBAYA ini mendapat sanksi hukuman dari komdis PSSI karena telah (dianggap) membuat kerusuhan di Lamongan dan Solo saat away ke Bandung.
Bonek datang ke Balai Pemuda bukan untuk menciptakan kerusuhan, memboikot jalan atau membakar gedung. mereka datang untuk mencari solusi bersama di Forum BangBang Wetan. juga untuk menyimak pendapat dari Emha Ainun Nadjib. ini termasuk salah satu etikat baik dari Bonek yang telah siap berubah lebih baik dan siap untuk menggalang perdamaian antar supporter sepak bola di seluruh nusatara.
diacara yang juga dihadiri oleh Dik Doank ini dibuka oleh grup sholawat EL Nababa asal Surabaya. lantas, salah satu perwakilan Bonek bernama Cak Tris mengkisahkan kesalahan yang pernah ia lakukan saat mendukung PERSEBAYA. dari masuk stadion tanpa tiket, naik kereta tanpa tiket, sampai naik kapal tidak membayar tiket pula dan lain sebagainya. Cak Tris sendiripun mengakui hal yang ia lakuakan itu salah. tapi sekarang "saya akan berusaha untuk merubah citra buruk itu!" katanya, dan Cak tris berpesan kepada seluruh warga surabaya agar "ngewongke Bonek" (memanusiakan Bonek).
diskusi berlanjut dengan pernyataan dari Wastomi suhari (ketua Yayasan Supporter Surabaya) "saat pulang, bonek sama sekali tidak melakukan kerusuhan!. bonek berada didalam gerbong kereta yang pintunya ditutup rapat dan diikat dengan kawat!. lalu saat kami melintas di kota Solo kami dilempari oleh warga atas provokasi Pasoepati (supporter persis solo) dan saat melintas di Lamongan kami dilempari oleh oknum LA mania (supporter persela lamongan)" selang beberapa hari, komdis PSSI menyatakan bahwa bonek telah melakukan perusakkan gerbong kereta api dan PERSEBAYA wajib memberi ganti, hal ini juga diamini oleh media massa yang gencar memberitakan kesalahan bonek.
"disini bonek adalah korban, bonek menjadi kambing hitam!" ketus wastomi.
pernyataan wastomi dikuti oleh Saleh Mukadar (manajer PERSEBAYA) "awal bonek melawat ke Bandung adalah bonek lepas (bonek yang tidak tergabung dalam organisasi) lalu terpaksa kami mengirimkan korwil-korwil bonek" kata saleh "kami sudah melakukan pengorganisasian bonek dan memberinya kartu identitas dan berkasnya sudah diberikan kepada polisi, tapi jika ada bonek yang tidak teroganisir berulah anarkis, itu bukan tanggung jawab kami" tandas pria bertubuh subur ini.
interaksi berlangsung. seorang pemuda asal Semarang yang menyatakan dirinya juga Bonek mengkomentari pernyataan wastomi dan saleh. "aku ngerti sampeyan ngurusi Bonek wis suwe" (aku sudah tahu anda mengurusi Bonek sudah lama) katanya dalam logat suroboyoan sambil menatap wastomi suhari. "tapi sampeyan ojok meneng ae lek onok Bonek sing misuh-misuh ning lapangan" (tapi kamu jangan diam saja kalau ada Bonek yang mengumpat dilapangan) "gak onok iku sing jengeng'e supporter liyo jancok, sing onok kabeh supporter sakduluran!" (tidak ada itu yang namanya supporter lain jancok, yang ada semua supporter itu bersaudara!) ("jancok" adalah jenis umpatan di jawa timur)
"trus gae pak saleh" lanjut pemuda itu "aku iki yo Bonek pak! aku yo ndukung PERSEBAYA, tapi aku gak teroganisir. mosok aku duduk Bonek? padahal aku yo seneng ambek PERSEBAYA!. Bonek sing terorganisir ambek bonek sing nggak teroganisir iku podo ae! pokok'e seneng ambek PERSEBAYA!" (terus untuk pak saleh, aku ini juga bonek pak! aku juga dukung PERSEBAYA, tapi aku gak terorganisir. masak saya bukan bonek? padahal saya juga suka dengan PERSEBAYA!. bonek yang terorganisir dengan Bonek yang tidak terorganisir itu sama saja. yang penting senang dengan PERSEBAYA)
malam semakin gelap di Surabaya, tapi semangat berdiskusi di bekas gedung societeit Belanda itu belum juga mengantuk.
dilanjutkan Gus luthfi yang angkat bicara "bonek adalah output. jadi kalau Bonek ini output pasti ada inputnya. siapa inputnya? kalau ditingkat kota inputnya adalah PERSEBAYA dan kalau di tingkat negara inputya adalah PSSI" kata ulama pemimpin Ma'hadul Ibadah al-Islami Tambak Bening Surabaya Indonesia (MIITSI) "mari kita benahi dulu input kita lalu kita perbaiki outputnya" ajak gus Luthfi.
di forum ini Dik Doank yang mengaku tidak datang atas nama supporter lain mengatakan "Bonek, kalau kalian cinta dengan


Emha Ainun Nadjib, menawarkan jalan untuk merubah ideologi bonek yang buruk, merubah jargon, lagu dan segala tindakkan Bonek yang selama ini dianggap buruk dan tidak baik dilakukan.
"yang penting saat mendukung PERSEBAYA adalah BAHAGIA! kalian harus mendukung dalam keadaan bahagia!.
kalian harus bisa bersatu antara satu dengan yang lainnya! karena saya tidak suka berada di tempat yang penuh dengan kebencian!
saya akan siap jika Bonek mengajak saya berdiskusi kembali"
mulai kemarin watomi suhari bersama organisasi Bonek akan melawat ke supporter-supporter yang hubungannya meregang dengan Bonek "kami tahu ini beresiko, tapi kami akan tetap mencoba" katanya di sela-sela malam
pun, saleh mukadar yang menyatakan siap untuk membentuk organisasi resmi supporter PERSEBAYA.
BONEK,
KAMI BUKAN PERUSUH
KAMI PENDUKUNG PERSEBAYA
KAMI BUKAN PERUSUH
KAMI PENDUKUNG PERSEBAYA
maaf saya mengusulkan agar nama bonek diganti dengan nama lain yang konotasinya baik dan bagus tidak seperti bonek yang konotasinya semangat tinggi tapi tanpa punya modal. jamannya sekarang sudah ganti kalo pergi ke stasiun kita harus membawa sangu, modal, duwek/uang bukan cuma semangat nekaaat saja. lihat saja kalo lapar haus dan pengen rokokan siapa yang akhirnya jadi korban? ternyata dia adalah ibu2 dan bapak2 penjaga kios dan warung yang nota bene adalah wong cilik rakyat jelata mas. itu saja maturnuwun
BalasHapusterima kasih atas usulnya.
BalasHapus@warga jatim
mengenai pergantian nama sudah sempat diusulkan salah satu pengunjung di acara bangbang wetan pada saat itu, tapi wastomi suhari mengatakan "apalah arti sebuah nama"
dan cak nun sendiripun sudah menegaskan bahwa yang diganti bukanlah nama tetapi ideologinya.
bonek sudah berusaha berubah sebisanya, tapi masih ada satu-dua oknum bonek yang merasa pendukung PERSEBAYA tapi bertindak merusak.
doakan saja, kita bisa berubah
dari yang buruk menjadi yang baik
dari rusuh menjadi kreatif
dari ribut menjadi damai
TABIK!